Pengalaman menjadi PNS selama lebih dari 2 (dua) tahun.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan salah satu profesi yang banyak diminati oleh
masyarakat luas sekarang ini, hal tersebut tentunya berbanding terbalik dengan
profesi PNS sebelum tahun 2000an. Alasannya mudah saja, kesejahteraan PNS
sekarang ini lebih diperhatikan pemerintah dengan diberikannya Gaji, Tunjangan
Kinerja dan beberapa komponen Gaji lainnya bandingkan dengan gaji seorang PNS
dulu yang mungkin hanya pas-pasan menurut sebagian besar masyarakat bahkan
dimasa tua walaupun tidak bekerja seorang PNS masih akan mendapatkan gaji
pensiunan.
Sebenarnya istilah Pegawai negeri Sipili (PNS) sekarang ini
sudah diganti dengan Aparatur Sipil Negara (ASN), sesuai dengan Undang – undang
Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Nah mungkin sebagian
besar dari pembaca memiliki keinginan menjadi PNS?.Bagaimana sebenarnya menjadi
seorang PNS, berikut kisah saya sampai jadi PNS seperti sekarang ini.
Sebelum akhir tahun 2013, tidak terlintas di benak saya
untuk menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tugasnya melayani
masyarakat. Karena memang dari dlu ketika ditanya soal cita – cita adalah
menjadi seorang pengusaha sukses yang mampu memberikan lapangan kerja bagi
orang lain, namun ternyata cita – cita tersebut belum tercapai sampai saat ini.
Sekitar bulan Agustus 2013 karena saya sangat sering membuka
informasi – informasi lowongan pekerjaan ewat media online, tanpa disadari
ternyata banyak berita mengenai rekrutmen Pegawai negeri Sipil (PNS) pada tahun
itu. Mulanya saya tidak tertarik dengan berita tersebut, yah disamping saya
memang kurang minat menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), pada waktu itu
saya masih seorang mahasiswa semester 4 di salah satu Perguruan Tinggi Negeri
(PTN) yang ada di Jawa Tengah.
Lantas apa yang menarik saya mengikuti tes PNS pada waktu
itu?. Jawabannya simple : karena orang tua. Mungkin hal ini bisa juga dialami
para pembaca, orang tua saya memang mengharapkan anaknya menjadi seorang PNS,
Alasannya?. Sudah disebutkan siatas tadi ya, simplenya sih “hidupmu akan
sejahtera” dan juga sebenarnya saya
penasaran dengan tahapan seleksi tes CPNS yang katanya sulit karena banyak
saingan dan adanya permainan uang untuk lolos tahapan seleksi.
Pada waktu saya mendaftar CPNS dengan sistem online di salah
satu Instansi pusat yang membuka seleksi CPNS dengan syarat pendidikan SMA
(karena ijazah terakhir saya SMA). Setelah pendaftaran secara online diterima
dengan berbagai berkas yang sudah saya upload mulai dari ijazah, skck, kartu
pencari kerja, surat keterangan sehat, sertifikat komputer dan lainnya.
Tahapan pertama waktu itu adalah seleksi administrai, jadi
berkas yang sudah di upload melalui sistem online di verifikasi keasliannya dan
juga kebenaran data yang kita input. Pada tahap ini saya lihat sudah mulai
banyak yang berguguran, alasannya beragam :
- Nilai rata – rata ijazahnya tidak memenuhi persyaratan karena ada banyak yang membulatkan nilai ijazah sewaktu pendaftar online padahal hal tersebut tidak diperbolehkan.
- SKCK yang dibuat beberapa peserta ada yang tidak vailid, saya dengar waktu itu dari ibu – ibu yang melakukan verifikasi data saya bahwa ada SKCK yang cap stamplenya bermasalah.
- Tinggi dan berat badan tidak ideal setelah diukur kembali, karena waktu itu ada salah satu syarat yang mewajibkan tinggi dan berat badan harus ideal.
- Memiliki tindik atau tatto yang tersembunyi, saya ingat berul waktu itu diminta membuka seluruh pakaian disebuah ruangan untuk dicek satu persatu anggta tubuh.
Pada tahapan seleksi pertama CPNS ini info yang saya dapat
dulu untuk formasi yang saya pilih terdapat Puluhan ribu pendaftar yang
tersebar seluruh indonesia dengan sekitar 5% peserta gugur di tahapan seleksi
administrasi.
0 comments:
Post a Comment